Komisi XI DPR Fit and Proper Test 3 Calon DGBI

02-07-2013 / KOMISI XI

Komisi XI  DPR Senin (1/7) melakukan fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) kepada tiga calon Deputi Gubernur Bank Indonesia yang diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Muliaman D. Hadad yang mengundurkan diri. Ketiga calon Deputi Gubernur BI itu adalah Asisten Gubernur BI Hendar, Asisten Gubernur BI Mulya Siregar dan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Devisa Treesna Wilda Suparyono.

Calon Deputi Gubenur pertama yang melakukan presentasi adalah Hendar. Hendar diberikan waktu 30 menit untuk memaparkan visi dan misinya di BI. Dalam paparannya ia menjelaskan empat tantangan yang dihadapi BI ke depan. Empat tantangan itu adalah, pertama, terkait dengan kesehatan institusi keuangan yang tidak terjamin akibat gejolak pasar global yang tidak menentu. Tantangan berikutnya, masih terbatasnya akses masyarakat terhadap perbankan. Hal ini mengakibatkan, banyak penduduk yang lebih memilih menggunakan mata uang negara asing.

Tantangan ketiga, menyangkut peningkatan efisiensi sistem keuangan. Walaupun suku bunga sudah menurun tajam di angka 10 persen, namun ia menilai angka ini masih cukup tinggi. Tantangan terakhir, bagaimana kesiapan organisasi terkait SDM, terutama pasca pengalihan fungsi BI kepada OJK nanti.

Calon Deputi Gubernur lain yang diuji adalah Treesna Wilda Suparyono. Ia memaparkan tujuh terobosan yang akan ia jalankan jika ia terpilih menjadi Deputi Gubernur BI. Terobosan itu diantaranya, peningkatan kerjasama antar bank sentral, peningkatan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), peningkatan track record bagi UMKM melalui pengembangan financial inclusion.

Terobosan berikutnya, ia akan menciptakan wirausahawati atauWomen Entreprenur. Dengan program ini, ia ingin memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk berperan serta dalam membangun negeri. Kemudian, peningkatan harmonisasi hubungan bank Indonesia dengan sesama penentu kebijakan dan stake holder lainnya, kemudian Treesna juga akan melakukan perluasan implementasi skim inti plasma dalam pembiayaan UMKM, dan terakhir, penguatan kantor perwakilan bank Indonesia dalam negeri.

Sedangkan calon Deputi yang terakhir, Mulya Siregar menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan pembiayaan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ia menyatakan, UMKM tidak bisa disamakan dengan perusahaan besar, sehingga aturan-aturan BI yang selama ini tidak pro UMKM akan direvisi.

Wakil Ketua Komisi XI Andi Rahmat usai melakukan fit and proper test kepada tiga calon menyatakan bahwa ketiga calon ini sama kuat dan bagus. Ia menilai masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

“Mereka bagus-bagus, namun saya belum bisa memberikan referensi, karena mereka punya kelebihan dan kekurangan. Secara umum, paparan mereka hampir sama. Mereka sudah mengabdi di BI sudah lama, sehingga kerangka berpikirnya hampir sama,” ujar Andi.

Ia menyatakan sampai saat ini ia belum bisa menentukan pilihannya. Ia perlu bicara dengan anggota fraksinya di Komisi XI. “Kesepakatan dari anggota sangat penting, sehingga kita satu suara. Karena setiap anggota pasti punya referensi masing-masing,” tambah Andi.

Pengambilan Keputusan Ditunda

Sedianya usai melakukan fit and proper test kepada tiga calon deputi, pada malam harinya diambil keputusan. Namun rapat internal memutuskan, hasil keputusan komisi akan diumumkan pada 8 Juli nanti.

"Hasil rapat internal memutuskan mengumumkan hasilnya pada 8 Juli nanti. Ada beberapa fraksi yang meminta itu agar diberikan waktu satu minggu untuk memutuskan," kata Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis.

Harry menambahkan, pengambilan keputusan Dewan Gubernur BI ini akan berbarengan dengan penetapan anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI). Direncanakan, hari ini (2/7) Komisi XI akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon anggota BSBI.

Sedangkan Wakil Ketua Komisi XI Andi Rahmat menyatakan bahwa ini masalah jadwal saja. Ia menyatakan, waktu seminggu ke depan ini bisa menjadi waktu buat anggota Komisi XI menentukan pilihannya.

“Namun hal itu tidak terlalu menguat di diskusi intern. Kali ini mungkin teman-teman anggota Komisi menganggap perlu disatukan dengan BSBI juga, jadi penjadwalan di Paripurna sekaligus. Melapornya sekalian saja,” ujar Andi usai uji kelayakan dan kepatutan. (sf)/foto:odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...